Selasa, 07 Juli 2009

GREEN DAY Album Barunya Bikin Sensasi


Sejak melepas album Dookie (1994), kehadiran punker asal California, Amerika ini ke industri musik selalu jadi buah bibir para penikmatnya. Soalnya, setiap album mereka selalu aja yang sensasional. Baik secara konsep musical, lirik- liriknya atau proses pembuatan albumya. Sekarang, setelah merilis tujuh album studio, album baru Green Day yang berjudul 21st Century Breakdown lagi-lagi memberikan ancaman besar buat para pemuncak chart-chart lagu di Amerika dan Eropa.

Dan ancaman itu terbukti. Eminem yang baru aja bertengger di puncak tangga lagu, langsung digeser. Padahal umur album Replase-nya masih bayi banget tuh. Tapi, apa mau dikata, nomor Know Your Enemy racikan band yang masih diperkuat oleh Billie Joe Amstrong (vocal/gitar), Mike Dirnt (bass/vocal) dan Tre Cool (drum/perkusi/back.vox) ini lebih dapat respon dari para penikmat musik punk dan rock mancanegara. Buktinya, di berbagai Negara lagu ini udah bertengger di puncak-puncak tangga lagu. Jadi, biarpun single-nya baru dirilis pertengahan Mei lalu, pergerakannya memang oke!

World Tour is coming soon!” begitulah kira- kira pesan yang ditempel di wall official site mereka. Yup, respon ini bikin banyak orang pengen melihat penampilan yang lebih segar pastinya. Joe berpendapat dengan santai doi bilang mereka sedang mempersiapkannya, pastinya akan ada sesuatu yang menyenangkan waktu mereka balik ke atas panggung.

Kelihatannya mereka seneng-seneng aja saat album ini beres dan dapet respon yang positif. Padahal dalam proses bikinnya, Joe sempet depresi berat! Kenapa? Coz rekaman yang udah dikerjain sejak awal Januari 2006, nggak beres-beres dan mundur melulu. Untungnya mereka nggak mendadak jadi childish, sampe akhirnya sepakat ngebahas kendala yang mereka hadapi. “Joe nyaris nggak mau nerusin. Maklum, dia yang paling banyak bikin materi tapi hasilnya nggak pernah nyambung. Dia lepas tuh gitar, dan dia bilang ‘I’m going home’,” kata Butch Vig, drummer Garbage yang ditugasi sebagai produser album baru Green Day buat pertama kalinya.

Saat duduk bareng, akhirnya semuanya setuju melakukan proses mixing secara marathon. Empat studio di daerah California pun di booking. Sampe-sampe perangkat DJ, turntable diboyong buat nambahin ide-ide yang membeku. Beuhh… “Salah satu proses pengerjaan album yang aneh waktu dikerjakan,” kata Joe.

Tepat bulan April 2009, album ini benar-benar rampung. Ada satu hal yang bikin mereka semangat. Waktu beberapa materi uda jadi, Vig sempat melempat salah satu lagunya ke You Tube. Lalu dikirim ke iTunes, buat dijual. Hasilnya bagus banget. Banyak masyarakat yang mensupport. Itu sebabnya mereka bekerja ngebut dan hasinya pun bisa maksimal. Sampe pas rilis pun, sambutannya makin heboh. Salah satunya, bergesernya puncak pimpinan chart pekan lalu. Dan posisi number one ini didapat di 24 negara loh. Gokil nggak tuh!!

Awalnya beberapa single dirilis secara digital. Udah itu albumnya dirilis dalam format vinyl version, dengan jumlah terbatas, yakni 3000 copy. Pokoknya special banget deh. Format ini dirilis buat para collector yang emang pengikut Billie Joe cs. Tapi waktu dirilis dalam bentuk CD pun, masalah belum beres. Sebuah jaringan pusat perbelanjaan di Amerika, tiba-tiba menolak menjual album tersebut. Mereka menginginkan Green Day menyensor bagian-bagian tertentu dari album ini.

Yup, retail berpengaruh di Los Angels itu adalah Wal-Mart. Jaringan pusat perbelanjaan yang punya hamper 3000 store di 14 negara ini menolak memasarkan 21st Century Breakdown milik Green Day biarpun responnya luar biasa.

Band yang masuk dalam album kompilasi son mereka. Ini satu hal yang terlalu lebay buat mereka. Harusnya ide yang ada di kepala tetap dimainkan. Kalo pihak lain pengen nyensor atau segala macam, itu keputusan yang nggak asik!undtrack film Transformers: Revenged of the fallen ini tetap menanggapi secara acuh permintaan Wal-Mart. Mereka keuh-keuh mempertahankan album tersebut apa adanya. Joe mengatakan bahwa kalo nggak mau menjual album mereka, nggak masalah. Mereka tetap pada pendiria

Dengan konsep musikal yang nggak kalh dari album American Idiot (2004), mereka yakin banget album ini tetap seperti yang mereka inginkan sebelumnya. Wokehh... salut deh buat Green Day!!